Telepati berasal dari dua kata yaitu : “tele” berarti “jauh” dan “pathos” berarti “perasaan”. Telepati secara harfiah artinya adalah “merasakan dari jarak jauh”.
( 3 )Membangun KEDEKATAN lewat TELEPATI…
Telepati
 adalah gejala alamiyah yang sudah ada sejak kita masih bayi. Semua anak
 bayi memiliki kemampuan telepati secara alamiyah. Anak bayi belum mampu
 mengungkapkan perasaan dan keinginannya dengan kata kata. Ia 
menyampaikan dan mengungkapkan keinginannya melalui perasaan yang 
dipancarkan. 
Ketika
 seorang ibu pergi berbelanja kepasar dan anak bayinya yang masih 
menyusu ditinggal sedang tidur dirumah, tiba tiba ia merasa gelisah dan 
ingat pada anak bayinya dirumah. Ia tidak bisa berkonsentrasi untuk 
belanja, fikirannya hanya tertuju pada bayinya. Air susunyapun mengalir 
dengan sendirinya, ia tidak bisa menahan keinginannya nuntuk segera 
pulang menemui bayinya. Ia segera kembali kerumah, dan didapatinya anak 
bayinya sedang menangis, ia segera menggendong dan menyusui bayinya. 
Hatinya menjadi tentram dan anak bayinya pun berhenti menangis. Itulah 
hubungan telepati yang dilakukan seorangbayi kepada ibunya. 
Sejak
 bayi kita sudah mempunyai kemampuan telepati, karena pada anak bayi 
otak kanannya lebih dominan daripada otak kiri. Seiring dengan 
pertumbuhan usia, peranan otak kiri semakin dominan dan peranan otak 
kananpun berkurang, maka kemampuan berkomunikasi dengan telepatipun 
berkurang pula. Sebenarnya kemampuan telepati ini bisa diasah dan 
dirawat terus dengan melakukan latihan. Telepati adalah cara 
berkomunikasi menggunakan fikiran bawah sadar atau otak kanan. Setiap 
orang bisa melakukannya asal mau mencoba dan melatihnya, karena pada 
dasarnya ketika masih bayi semua orang pernah melakukan komunikasi 
dengan telepati. Kemampuan telepati jadi berkurang karena kita lebih 
banyak menggunakan otak kiri daripada otak kanan. Pancaran sinyal 
telepati dilakukan oleh fikiran bawah sadar melalui otak belahan kanan, 
dan diterima oleh penerima melalui otak belahan kanan pula. 
Sinyal
 yang diterima umumnya berupa perasaan. Hubungan telepati biasanya lebih
 mudah dilakukan antara orang yang mempunyai hubungan emosi. Misalnya 
antara ibu/bapakdengan anaknya, abang dengan adik, dua orang yang sedang
 pacaran,karib kerabat, teman bisnis yang akrab, suami istri dan lain 
sebagainya. Saya pernah menerima sinyal telepati dari ayah saya yang 
sedang sakit. Satu waktu ketika saya baru sampai dikantor saya di PLN 
Gambir, tiba-tiba saya ingat ayah saya dan ingin sekali menemuinya 
dengan segera. Keinginan saya untuk bertemu beliau begitu kuat, saya 
tidak bisa konsentrasi kerja. Akhirnya saya minta staf saya menyiapkan 
kendaraan dan mengantar saya kerumah ayah di Ciputat. Sampai dirumah 
ayah, beliau keluar sambil memegang mulutnya yang tampak agak miring dan
 berkata: ”Bapak… sakit !” . Rupanya beliau terkena serangan stroke 
ringan, dan ingin sekali bertemu dengan saya, karena ketika itu belum 
ada fasilitas telepon sedang ia sangat butuh pada saya, tanpa sengaja 
fikiran yang kuat telah memancarkan sinyal telepati yang kuat dan dapat 
saya terima. 
Saya
 juga pernah memanfaatkan kemampuan telepati ini untuk berkomunikasi 
dengan seorang teman. Tahun 1989 belum ada fasilitas HP seperti 
sekarang. Satu ketika saya sedang berada di Tangerang dan sangat butuh 
bertemu seorang teman yang tinggal di Bekasi. Saya mencoba berkomunikasi
 dengan kekuatan fikiran, saya bayangkan wajah teman saya itu, dan saya 
rasakan keberadaannya, saya sampaikan pesan bahwa satu jam lagi saya 
akan datang kerumahnya. Saya rasakan bahwa ia telah menerima pesan saya.
 Ketika saya sampai dirumahnya, ia sedang duduk diruang tamu, ketika ia 
melihat saya ia berkata: ” Eh..bener lu, datang ! ” . Rupanya ia sudah 
merasa bahwa saya akan datang kerumahnya. Saya tahu bahwa pesan saya 
sudah sampai padanya, dari ucapannya itu, saya tidak pernah mengatakan 
padannya bahwa saya telah mengirim sinyal telepati padanya. 
Sebenarnya
 dalam kehidupan sehari hari kita sering menerima pesan telepati, hanya 
saja kita kurang begitu memperhatikan. Satu ketika kita ingat seorang 
teman yang sudah lama tidak jumpa, ketika kita sedang melamun tentang 
teman tersebut, tiba2 telepon berdering, ternyata telepon dari teman 
yang sedang kita ingat itu. Ketika anda ingin mengatakan sesuatu, tiba 
tiba teman yang didepan anda sudah mengucapkannya lebih dahulu. Ketika 
anda ingin menyusul seseorang yang bersepeda didepan anda, tiba tiba 
orang itu menengok pada anda. Dan banyak lagi kejadian sehari hari yang 
kurang kita perhatikan. 
Dalam
 sejarah tercatat nama Emanuel Swedenborgh seorang sarjana Swedia hidup 
diabad 18. Semula ia lebih cenderung mempelajari ilmu alam tetapi 
belakangan ia lebih tertarik dengan ilmu ghaib/occoultisme. Dalam suatu 
rapat yang dihadiri kalangan cendekiawan, tiba tiba Swedenborgh 
berlarian keana kemari, mukanya pucat penuh kekawatiran. Seperti orang 
kurang waras ia mengatakan, baru saja terjadi kebakaran besar di 
Stockholm, rumah sahabatnya terbakar namun rumahnya selamat dari amukan 
api. Tiga hari kemudian ada kabar dari Stockholm bahwa kota itu 
mengalami kebakaran besar. Umumnya sinyal telepati akan memancar kuat 
secara otomatisketika saat seseorang berada pada kondisi terjepit, 
tertekan dan terdesak, dan saatseseorang dipengaruhi oleh perasaan 
emosi, takut, gembira, cemas, yang kuat. Pada saat itu fikiran bawah 
sadar (otak kanan) lebih dominan daripada fikiran sadar (otak kiri). 
Seorang
 dokter di Perancis bernama Andral mengisahkan suatu peristiwa ketika 
terjadi pertengkaran antara seorang petani dengan pandai besi. Petani 
itu mengeluh bahwa setiap malam jam 22 .00 – 24.00 telinganya diganggu 
suara gemuruh seperti besi beradu sehingga menyebabkan ia tidak bisa 
tidur. 
Mendengar
 penuturan petani itu, pagi harinya Andral memanggil pandai besi 
tetangganya dan bertanya kepada pandai besi itu, aktivitas apa saja yang
 dilakukannya sekitar jam 22.00 – 24.00. Pandai besi itu mengaku bahwa 
pada jam itu ia bekerja menempa besi sambil membayangkan wajah petani 
tetangganya yang telah mendholimnya, dan ia berharap suara besi yang 
ditempanya mampu menembus tembok kamarnya. 
Andral
 lalu berkata:” Baik keinganmu telah tercapai, mulai saat ini 
hentikanlah ulah jahatmu itu , atau aku adukan engkau kepada polisi” . 
Malam hari berikutnya pandai besi itu menghentikan kegiatannya tersebut 
dan petani itupun bisa tidur dengan tenang. Itulah beberapa gejala 
telepati yang bisa saja terjadi pada diri kita. Kasus serangan 
mentalseperti yang dialami petani itu bisa saja terjadi pada siapapun. 
Terjadinya biasanya tidak disadari oleh pelaku maupun orang yang 
mengalami serangan, karena aktivitas ini memang berada pada wilayah 
fikiran bawah sadar. Untuk menghindari terjadinya serangan mental ini 
Rasulullah mengajarkan kita untuk selalu berlaku santun , jangan sampai 
menyakiti hati tetangga, atau orang disekitar kita. Rasulullah 
mengingatkan kepada kita :”Takutilah do’a (jeritan) orang yang teraniaya
 , karena do’a orang yang teraniaya itu di ijabah”. 
Keluhan atau jeritan orang yang teraniaya biasanya diikuti dengan emosi yang
 kuat, ini akan memancarkan sinyal telepati. Karena itu Rasulullah 
mengingatkan kita agar jangan sampai mendholimi tetangga atau orang 
lain. Berlaku ramah dan santun terhadap tetangga sangat dianjurkan oleh 
Rasulullah. Kita juga dianjurkan untuk selalu memaafkan kesalahan orang 
lain. Karena kebencian, kemarahan yang disertai emosi yang kuat juga 
bisa memancarkan kekuatan telepati . Getaran telepati yang merusak ini 
disebut juga serangan mental. Untuk melindungi diri dari serangan ini 
Islam mengajarkan kita untuk selalu berlaku santun, jangan menyakiti 
hati orang lain. Disamping itu juga dianjurkan untuk membaca surat Al Ikhlas, Al Falaq dan An Nash. 
Serangan
 mental yang berupa telepati ini biasanya terjadi pada orang yang 
berhubungan dekat atau memiliki hubungan emosi, seperti orang tua dengan
 anak, antara adik dan kakak, antara tetangga, sahabat karib, pasangan 
suami istri, orang yang berpacaran, antara majikan dengan karyawan dan 
lain sebagainya. Pasangan
 suami istri yang tidak akur , biasanya sering melakukan serangan 
,mental antara satu dengan yang lainnya. Kalau sudah begitu ada saja 
kesialan yang akan dialami oleh rumah tangga itu, rezeki jadi seret, 
usaha terancam bangkrut, suasana di rumah tidak nyaman, panas dan selalu
 ingin bertengkar. Soal kecil jadi besar. 
Untuk
 menambah wawasan pembaca tentang telepati dibawah inisaya sampaikan 
tulisan dari mas Wuryanano tentang telepati yang saya copy dari blog 
beliau ”Wuryanano.blogspot.com”.
(1) Mengenal Kemampuan TELEPATI…
Oleh : Wuryanano
Mungkin
 sebagian dari Anda pernah mendengar atau membaca istilah TELEPATI ini. 
Dan, biasanya pula, sebagian dari Anda memandangnya dengan “sebelah 
mata” bahkan terkadang ada juga yang mencemoohkannya…menganggap
 TELEPATI adalah hal yang tidak masuk di akal dan sangat misterius 
sifatnya. Salah satu kemampuan TELEPATI adalah bisa mengamati bahkan 
bertindak untuk kejadian-kejadian dari jarak jauh.
TELEPATI
 sebenarnya merupakan bagian dari daya berpikir kita pada OTAK KANAN. 
Tapi ada kecenderungan sebagian besar dari kita untuk menghalangi atau 
membatasi daya berpikirnya, hanya mengutamakan hal-hal yang dipandang 
ilmiah dan logis, tetapi mengabaikan hal-hal yang bersifat intuitif dan 
imajinatif. Kecenderungan untuk lebih banyak menggunakan daya berpikir 
pada OTAK KIRI yang ilmiah dan logis inilah, secara pasti telah 
menghambat daya berpikir kita pada OTAK KANAN yang bersifat intuitif dan
 imajinatif…dan merupakan bagian yang bertanggung jawab pada sisi EMOSI 
manusia.
Kita
 memang tidak dapat mengingkari, bahwa ilmu pengetahuan ilmiah ini telah
 berhasil memajukan kualitas kehidupan, meskipun kemajuan itu masih 
belum terlalu merata. Tapi mungkin disebabkan oleh kemajuan ilmu 
pengetahuan inilah, maka kemampuan berpikir pada otak kanan cenderung 
diabaikan.
Meskipun
 demikian, saya sangat yakin, para pembuat kemajuan di berbagai bidang 
kehidupan ini SEBENARNYA juga menggunakan kemampuan OTAK KANAN nya, 
untuk melakukan hal-hal yang bersifat intuitif, imajinatif dan tidak 
masuk akal pada awal-awalnya. Tetapi sebagian besar dari kita…para 
penikmat kemajuan inilah yang memiliki kecenderungan untuk mengabaikan 
kemampuan daya berpikir pada otak kanan…termasuk di dalamnya adalah 
kemampuan TELEPATI, yang sesungguhnya itu sudah ada sejak kita lahir ke 
dunia ini…dan merupakan BAKAT ALAMI setiap manusia.
TELEPATI,
 dalam aspek kehidupan ini bukanlah sekedar kemampuan untuk mengirimkan 
dan menerima signal pemikiran secara “bolak-balik” diantara si pengirim 
dan si penerima. Tetapi TELEPATI juga memiliki arti melatih meningkatkan kesadaran diri…untuk
 bisa lebih sadar menghargai potensi berpikir dan beremosi kita yang 
sesungguhnya punya kekuatan SUPER ini, dan saya lebih senang menyebutnya
 dengan istilah SUPER MIND POWER.
Anda
 pun bisa melakukan Telepati ini…dan biasanya secara tidak disadari. 
Misalnya, pernahkah Anda membayangkan seseorang yang jauh tempat 
tinggalnya (tapi secara emosional dekat dengan Anda)
 agar dia menghubungi Anda…dan tiba-tiba telepon Anda berbunyi, setelah 
Anda angkat…eh ternyata orang yang Anda bayangkan itu menghubungi Anda. 
Atau, Anda memikirkan anak Anda, istri/suami agar dia mau melakukan hal 
seperti yang Anda inginkan, dan anak Anda, istri/suami langsung 
melakukannya…tanpa Anda ucapkan langsung lewat kata-kata.
Yaa…itulah TELEPATI. Dan masih banyak lagi contoh kejadian “telepatikus”
 di dalam kehidupan ini. Pada Telepati tingkat lebih tinggi, seseorang 
bisa berkomunikasi langsung hanya melalui pikiran atau antar pikiran 
saja, tanpa lewat kata-kata verbal…bisa menghemat mulut nih…hehehe.
 Termasuk juga bisa menyembuhkan kasus penyakit dengan hanya mengirimkan
 gelombang energi penyembuh…itupun termasuk aspek dari Telepati pada 
tingkat lebih tinggi.
Dan,
 karena Telepati ini bekerja berdasarkan daya pikir OTAK KANAN, maka 
harus mengandung EMOSI pada saat melakukannya…benar-benar harus Anda 
sisipkan perasaan EMOSI JIWA Anda untuk melakukan Telepati ini…jika 
tidak, maka Telepati tidak bisa berjalan sebagaimana mestinya.
Ok,
 sementara ini dulu, yang bisa saya tulis untuk sekedar mengingatkan 
Anda, bahwa TELEPATI ini sebenarnya kemampuan yang alami…merupakan bakat
 alami sejak kita dilahirkan, yang tentunya bisa dimiliki oleh setiap 
orang, dan bukanlah merupakan hal yang mistis, klenik apalagi tabu. TELEPATI itu sesungguhnya normal adanya.
(2)Mencoba Latihan TELEPATI…
Banyak
 orang beranggapan, bahwa kemampuan TELEPATI tidak membutuhkan latihan 
apapun, dan menganggapnya itu adalah bagian dari BAKAT ALAMI saja,
 yang tidak perlu latihan. Tapi bagi orang yang telah mengerti, pasti 
menyadari bahwa kemampuan Telepati pada awalnya harus dilatih dan 
dibangun lebih dulu, kemudian semakin memantapkan kekuatannya dengan 
melatihnya secara hati-hati dan terus menerus…sehingga akan didapatkan 
hasil-hasil yang bermanfaat.
TELEPATI,
 seperti kecakapan berpikir lainnya…dapat dipergunakan untuk maksud baik
 dan jahat. Di sini, kita dihadapkan pada masalah ETIKA dan MORAL. 
Apakah alasan Anda belajar dan berlatih TELEPATI? Coba Anda melihat 
dengan cermat alasan pribadi Anda untuk berlatih dan menggunakan 
kecakapan Telepati ini.
Secara umum, ada 3 pandangan pernyataan dari yang berhasrat untuk berlatih kecakapan TELEPATI, yaitu:
- Pertama, sekedar punya hasrat untuk mengetahui Telepati, dan hanya ingin mengembangkannya untuk keuntungan pribadi tanpa melibatkan orang lain secara langsung.
- Kedua, sangat berhasrat untuk bisa menguasai kekuatan Telepati dan mengembangkannya untuk melayani dan membantu orang lain.
- Ketiga, merasa harus menggunakan kekuatan Telepati untuk menguasai orang lain, dan menentang keinginan mereka, agar mau menuruti kemauannya.
Sejauh
 mana pokok persoalan menyangkut hubungan Telepati, tentu saja ada 
pertimbangan-pertimbangan dasar tertentu yang harus diperhitungkan…yaitu
 tentang tanggung jawab moral.
Kemampuan
 TELEPATI adalah peranan dari OTAK KANAN, yang bertanggung jawab pada 
sisi emosi, imajinasi, dan intuisi kita…yang kesemuanya itu terpendam di
 dalam alam PIKIRAN BAWAH SADAR. Oleh sebab itu, langkah awal untuk 
berlatih kemampuan TELEPATI adalah Anda harus menghidupkan “mesin 
mental” di pikiran sadar Anda untuk bersiaga penuh kesadaran, bekerja 
sama dengan pikiran bawah sadar Anda.
Keyakinan dan percaya diri Anda adalah hal utama yang harus Anda punyai sebelum memulai berlatih TELEPATI.
 Karena perlengkapan sebenarnya dari kemampuan Telepati adalah pada 
bagian tingkat SADAR PIKIRAN Anda yang dilingkupi oleh perasaan EMOSI 
JIWA secara rileks…baik Anda sebagai Pengirim atau Penerima.
Cobalah
 berkonsentrasi selama beberapa saat pada BAYANGAN PIKIRAN yang hendak 
Anda kirimkan kepada seseorang, juga pikirkan bahwa Anda sangat ingin 
memproyeksikan PESAN tersebut dari tempat Anda berada ke beberapa tempat
 yang jauh. Kemudian
 konsentrasikan bahwa si penerima pesan Anda di beberapa tempat yang 
jauh dari Anda, bisa menerima pesan dari Anda. Dan, jangan lupa untuk 
memberikan segenap perasaan emosi Anda pada saat berkonsentrasi 
mengirimkan pesan secara TELEPATI itu. Kekurangan dari nilai emosional 
atau jika tanpa ada perasaan emosi yang menyelubungi pesan…maka itu 
sering menyebabkan proses Telepati menjadi gagal.
Kebanyakan
 para Pemula gagal pada tahap awal ini, karena mereka merasa TEGANG saat
 melakukan konsentrasi dengan sepenuh emosi jiwa. Ketegangannya biasanya
 dilihat dari bahasa tubuhnya yang otomatis sudah 
menjelaskannya…misalnya dari alis mata yang berkerut, mata yang 
dipejamkan dengan sangat rapat, mengatupkan bibir rapat-rapat sampai 
monyong atau terlihat dari otot-otot tubuhnya yang keras menegang saat 
mencoba berkonsentrasi itu. Hal-hal TEGANG seperti ini harus Anda 
hindari…janganlah tegang pada saat melakukan konsentrasi.
Pada
 Latihan Telepati, semua bagian tubuh dan pikiran haruslah rileks 
meskipun tetap konsentrasi dengan tingkat keheningan yang semakin dalam.
 Oleh sebab itu, sebelumnya Anda harus melatih diri untuk bisa rileks 
dan santai…meskipun dalam waktu bersamaan sedang melakukan KONSENTRASI 
PIKIRAN. Beberapa tulisan saya di Blog( Wuryanano.blogspot.com) tentang latihan olah nafas, relaksasi, dan meditasi, bisa Anda lakukan lebih dulu untuk membiasakan diri berkonsentrasi, dan berimajinasi secara rileks dan santai.
Dengan
 mencapai kondisi atau keadaan rileks dan santai secara FISIK dan 
PIKIRAN, maka Anda sebagai si Pengirim pesan Telepati akan mendapatkan 
gambaran mental yang jelas, beserta balutan emosi Anda di sana. Gambaran
 mental yang Anda ciptakan dengan jelas ini juga seiring dengan kemauan 
dan kemampuan Anda untuk melatih kekuatan imajinasi visualisasi Anda, 
sehingga Anda mampu membentuk dan menggambarkan pesan Anda sejelas 
mungkin, yang selanjutnya itu akan otomatis tersimpan di dalam pikiran 
bawah sadar Anda…dan bisa Anda gunakan berulang-ulang.
( 3 )Membangun KEDEKATAN lewat TELEPATI…
Banyak
 cara bagi setiap orang, untuk membangun kedekatan dengan orang-orang 
lainnya. Mungkin juga kedekatan dengan binatang dan tumbuhan, bahkan 
kedekatan dengan alam semesta secara umum. Pada umumnya cara-cara yang 
dipakai melakukan pendekatan tersebut adalah secara fisik bertemu tatap 
muka dan komunikasi lisan mungkin juga tulisan.
Akan
 tetapi, secara tidak disadari, mungkin saja sebagian dari kita 
sebenarnya telah melakukan upaya pendekatan secara Telepati. Nggak 
percaya? Cobalah Anda ingat-ingat, paling gampang mengingat saat Anda 
dulu melakukan pendekatan pada calon pasangan hidup Anda, yang mungkin 
saat ini sudah menjadi suami atau istri, atau sekarang masih dalam taraf
 pacaran atau tunangan. Nah, bagaimana cara Anda melakukan pendekatan 
dan membangun kedekatan pada pasangan Anda itu, sampai calon pasangan 
yang Anda incar itu bersedia menjadi pasangan hidup Anda?
Bukankah
 saat awal pendekatan ke calon pasangan, Anda melakukan upaya pendekatan
 dengan segenap jiwa raga, segenap emosi dan pikiran? Anda sering 
membayangkan hal-hal baik untuk calon pasangan Anda itu, Anda sering 
berbicara di dalam relung pikiran Anda dengan segenap perasaan emosi 
jiwa, betapa Anda sangat menginginkan si dia untuk menjadi pasangan 
hidup Anda. Bukankah begiu yang Anda lakukan dulu? Iya..jelas memang 
begitulah. Saya pun melakukannya kok…hehehe…dan terbukti berhasil kan?
Nah,
 jika Anda sudah pernah melakukan hal seperti tersebut tadi, maka itu 
artinya Anda telah melakukan suatu upaya secara TELEPATI….meskipun saat 
itu Anda tidak menyadarinya, bahwa Anda telah melakukan Telepati. Itu 
artinya, kemampuan TELEPATI memang sudah dimiliki oleh setiap orang di 
muka bumi ini…jadi Telepati memang hal yang wajar, lumrah saja.
Tetapi
 dalam perjalanan hidup selanjutnya, sebagian besar dari kita melupakan 
cara-cara “telepatikus” seperti itu. Kita cenderung ingin berpikir yang 
logis dan bisa dihitung secara matematis saja…melupakan hal bersifat 
imajinatif dan intuitif. Bisa jadi ini disebabkan oleh pola pendidikan 
yang kita terima, yang selalu mengedepankan berpikir logis dan 
matematis, yang diaktifkan oleh fungsi otak kiri saja…sedangkan fungsi 
otak kanan, yang bertanggung jawab pada imajinasi dan intuisi termasuk 
didalamnya kemampuan telepati, cenderung diabaikan…atau diremehkan dan 
dianggap tidak begitu bermanfaat bagi kehidupan di era modern ini.
Tulisan
 saya ini, hanya mengingatkan, bahwa dengan kekuatan TELEPATI, 
sebenarnya Anda bisa menjalin dan membangun kedekatan dengan orang lain,
 maupun dengan setiap makhluk di alam semesta ini…termasuk juga dengan 
alam semesta yang juga merupakan salah satu makhluk ciptaan Allah SWT ini.
Cobalah
 Anda lakukan Telepati dalam menjalin dan membangun kedekatan hubungan 
Anda, entah itu hubungan persahabatan, kekeluargaan, percintaan atau 
hubungan bisnis. Lakukanlah dengan menggunakan kemampuan Telepati 
Anda…dan lihatlah apa yang akan Anda peroleh. Saya yakin jika Anda 
serius melakukan upaya Telepati dalam menjalin, membangun, dan menjaga 
keharmonisan serta kedekatan hubungan-hubungan Anda dengan orang-orang 
lainnya, atau dengan sesama makhluk ciptaan Allah…maka kehidupan yang Anda jalani menjadi lebih indah dan menyenangkan.
Cara melakukan Telepati sudah saya uraikan secara sederhana di tulisan sebelum ini. Memang sesungguhnya sederhana saja cara melatih kekuatan Telepati ini, karena Telepati ini merupakan bagian dari kekuatan pikiran kita…yang sering saya sebut sebagai Super Mind Power ini.
Tidak
 ada hal yang tidak mungkin untuk Anda lakukan dalam mencapai sukses dan
 kebahagiaan sejati, jika Anda mau mengerahkan segenap karunia Ilahi 
yang sudah ada di dalam diri Anda… termasuk kemampuan TELEPATI ini.
Selamat membangun kedekatan dan keharmonisan hubungan-hubungan Anda melalui kekuatan Telepati. Cobalah!


 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar